Sabtu, 30 November 2013

Ssst! Selimut Ajaib

Peraturan : jangan membaca terlalu lama tulisan ini, cerita ini sangat mendramatisir. 

Halo apa kabar?
selimut sewindu
Sore ini saat hal yang aku biasa lakuin untuk berada di depan laptop terasa garing, dan bosan aku pun mengalihkan pandanganku keselururuh penjuru kamar.
Melihat ke sisi kanan tempat tidur, buku pelajaran kemarin terurai mengikuti bodi tempat tidurku. menoleh ke sisi kiri, seragam sekolah kemarin serta baju main tergantung lemas tak berdaya di gantungan pakaian. melihat ke arah depan, tepat di belakang layar laptopku : foto, obat, aksesoris, printer, kertas, kotak pensil dan barang lainnya mengendap-endap memenuhi meja.
aku berdiri dan berputar. kemudian duduk kembali di kursiku.
Lalu apa yang aku dapatkan?
sebuah penemuan! pemikiran baru.
bahwa kamarku (: cowok umur 18 tahun) berantakan level akut.
Gila! ini berantakan, saat sedikit aku tengok di kolong kasur
bungkus makanan sepuluh tahun silam masih bertengger nyaman
aku berteriak menyerunya. ia tak menggubris teriakanku untuk segera pergi

Setelah ada inisiatif itu, akhirnya aku bergegas membersihkan istana busuk (: kamar).
Kali ini aku sedikit bertarung dengan sarang laba-laba raksasa,
aku sapu sedikit demi sedikit sampai ke atas genteng.
Aku gunakan senjata paling ampuh dari jaman Saras 808 (: kemoceng) untuk
membasmi para koloni debu-debu nakal.
Setalah bergulat agak lama dengan mereka, akhirnya aku menemukan sebuah kilauan cahaya dibalik seragam sekolahku kemarin. Apa itu? benakku. akhirnya aku singkirkan seragamku. dan ternyata..
itu selimutku. Pikirku, kenapa selimut ini bersinar?
tadaaa...
sebentar... belum keluar cahayanya...
SIMSALABIM 
Lihat kan? ada cahayanya? (: permainan manipulasi photosyop)

sekilas seperti itu, lalu aku jadi teringat bahwa selimut ini menyimpan banyak kenangan,
cerita suka duka, dari bagus-dulu sampe kusem-sekarang.
Cuma dari selimut ini aku ngerasain hangat *yaelah itu fungsi utama banget.
Selimut ini jadi cerita bagaimana ia menghangatkan kami sekeluarga.
Memberikan sebuah keajaiban bahwa kehangatan ini akan selalu ada meski keluarga kami tak lagi hangat. Selain itu, selimut ini jadi saksi bisu kecintaanku pada hal-hal yang berbau India. 
Dulu, sewaktu umurku masih 8 tahun aku sudah terbiasa menonton hiburan yang satu ini.
Sebab sekeluargaku menyukainya.alhasil aku pun terhipnotis
untuk berlaga' seperti Shah Rukh Khan.
Aku kalungkan selimut ini di leher, lalu berjoget ria. mendrama ria.
bersuka ria!. Masa Kecil yang tak akan mungkin aku dapat lagi.

Banyak lagi tentang selimut ini jika dikupas lebih dalam.
Namun aku tak tau sejarah kapan selimut ini dibeli? biarlah itu menjadi rahasia kenangan kami.
Tolehan kebelakang adalah langkah lebih baik kedepan! Kenangan itu obat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar