Hi there
Sekian lama fakum , akhirnya aku kembali untuk melanjutkan
apa yang aku mulai. Kegiatan ngeblog kaya gini bener bener bikin kangen. Karena
bisa mencurahkan segala hal yang terjadi di sekitar untuk bisa dinikmati orang
lain. Help me through this guys…
Ohya. Kalian pasti belum tahu kalau aku sudah punya
pekerjaan tetap. Alhamdulillah. Kerjaan tetap, tapi sayangnya bukan di tanah
kelahiran. Sepertinya aku memang harus dapat suplai energi di tempat baru, dan
ternyata memang berhasil. Apa saja itu? Nanti ya bakal aku bahas di tulisan
lain
Kerjaan baruku jadi layouter, di sebuah perusahaan media
koran lokal. Nah, banyak seneng dan susahnya. Macem macem deh. Cuman aku lagi
pengen cerita kejadian malam ini (ketika aku nulis ini).
Jadi kerja di Media itu emang macem macem rasanya lho, bisa
ngerasa baik baik aja sampai jadi spesial tapi juga bisa was was dan ketakutan.
Hari ini (red: koran tayang besok) di salah satu rubrik ada berita tentang
seorang pejabat DPRD yang sepulang dari
Kunjungan kerja tapi dia malah mampir ke tempat lain untuk menemui seorang
wanita, lalu mereka kepergok sampai sampai rame di tempat kejadian. Alhasil, di
boyong lah mereka ke kantor polisi untuk memberikan keterangan. Dengan diboyongnya
mereka ke kantor polisi, akhirnya kena endus sama wartawan tempatku bekerja.
Setelah itu dimuatlah berita tentang mereka. Sempat alami
beberapa argument lewat telepon si terciduk dengan redaktur (red: penyeleksi
berita untuk ditayangkan) agar tidak jadi menayangkan berita tentang terciduk.
Lalu sebelum meninggalkan kantor redaktur mengingatkan untuk pulang tidak terlalu
malam untuk menghindari datangnya si terciduk. Tapi sebagai anak muda bebas,
berdiam diri di kantor, berlama lama menikmati internet gratis siapa yang akan
melewatkan?
Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Semua berubah
serem seketika karena kita kedatangan tamu pagi pagi begini. Si terciduk tadi
ternyata beneran ke kantor membawa rombongan. Oh em ji! Kita kalah jumlah.
Gilak, pasrah aja ya… Gimana jadinya kalau kita tiba tiba disekap lalu di
masukin ke mobil buat jadi tebusan, atau mereka bawa pistol untuk menyabotase
kantor dan merugikan pihak kita. Satu persatu pikiran ngaco berkembang di
antara kita bertiga.
Salah satu dari kita coba ngehubungi salah satu redaktur
yang kemungkinan jam segini masih melek. Alhamdulillah, ada redaktur yang belum
tidur! Setelah agak lama ngobrol by phone dan kita yang tinggal berdua plonga
plongo sambil mikir kemungkinan terburuk. Akhirnya dia muncul, dan bilang ‘Dia Cuma
mau beli semua koran yang beredar’
Ohh. Kita berdua kompakan. Alhamdulillah batal jadi sasaran
penculikan mereka. Hahaha
Sekian tulisan ini ya, semoga menghibur. Sekali lagi, help me through this! jika ada kritik/saran Please leave on the comment below.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar