Rabu, 21 Mei 2014

LOMBA BLOGGING : Sekedar Malam dengan Bintang

kompetisi blog : cinta menginspirasi 



  • Aku senang menatap langit malam. Karenamu, dan kamu yang telah pergi. Hingga saat ini. Ketika pekat membungkus malam, aku datang melihat bintang - kamu







Aku tak faham arti tulusku kepadamu, apakah aku benar-benar mencintaimu, sayang padamu, atau hanya karena kedekatan kita yang begitu lama membuatku semakin peduli padamu. Benar-benar tidak faham. Tapi, ketika kamu bercerita tentang bintang, dan rasi kita berdua malam itu. Aku tertarik. Hatiku menyembur serbuk cinta. Masuk ke dalam aliran darah dan hingga masuk ke dalam jantungku. Melihatmu berbicara tentang bintang, aku seperti seorang yang tuli. Hanya bisa melihatmu dan merasakan deguban jantungku yang begitu keras. Bersama ceritamu dibawah rembulan musim panas, aku merasakan hangat. Entah!, padahal kita sedang berada di ketinggian 2200 mdpl. Tadinya, api unggun ini tak mampu menghangatkanku. Tapi kamu, senyummu, mimik wajahmu, dan celotehmu ketika berbicara tentang bintang cukup menjadi alasan untukku berkata hangat malam itu.

Kamu yang berkata padaku "Jangan pernah kamu membenci langit ya?" Tambahan senyum itu membuatku menjadi tenang. Aku pun bertanya, "Kenapa?"
"Aku hanya tak ingin kamu lupakan aku ketika aku tak ada disampingmu. Aku bisa saja menjadi bintang yang akan kau lihat setiap malam, namun akupun bisa menjadi bintang yang tak terlihat olehmu. Jangan membenci malam ketika aku menjadi bintang yang tak terlihat olehmu ya? Aku bukan tak muncul, aku hanya tertutup awan. Ketika awan sudah berbaik hati padaku, aku pasti akan terlihat kembali."
"Kalau begitu, aku tak perlu melupakanmu." Jawabku.
"Cepat atau lambat hati seseorang akan berubah!" Tungkasnya lagi.
2 tahun berlalu
Usai itu, di hari yang sama, malam yang sama, tempat yang sama, dingin yang sama hanya kau yang membedakan. Kau bukanlah lagi kau-yang duduk bersamaku waktu itu.
Aku bertanya pada shilouet dirimu yang lain. "Apa kamu suka langit malam?"
"Tidak!" Jawabnya tegas.
Emosiku terkuras, tahu bahwa orang yang disampingku membenci langit malam."Kenapa?" Tanyaku lagi.
"Dulu. sebenarnya aku sangat menyukai langit malam. Tentang bintang, dan seluruh komponen alam malam. Dia mengajariku untuk tidak membenci langit malam ketika bintang itu-dirinya, tidak muncul. Dia bilang, dia tidak menghilang, hanya tertutup awan. Dia adalah sahabatku. kita sudah lama bersama menikmati langit malam tanpa adanya pengakuan. Aku sebagai wanita ingin tahu, aku pantas dicintai atau tidak. Aku tidak sekuno itu, yang menunggu di minta oleh seorang laki-laki. Aku ingin jadi apa adanya dengan mengungkapkan apa adanya pula. Aku sebagai wanita juga tak bisa jika hanya bisa mengagumi senyumnya, bau tubuhnya, bola matanya, pelukannya seolah tak ada apa-apa. Aku hanya ingin sebuah status. Sebuah perungkapan keseriusan. Namun apa yang aku dapatkan? Dia pergi setelah malam itu. Alasan sederhananya, ia tidak ingin mencampuri antara urusan cinta dan pershabatan. Alasan itu membuatku merasa kecil dan dangkal tentang arti cinta dan persahabatan kita. Hingga saat ini, awanpun tak bersahabat denganku-dengannya. Akupun tak mau dalam angan bintang yang tak juga muncul. Aku ingin mencari matahari atau sejuknya angin baru." Ulasnya panjang lebar.
"Jadi kamu membenci langit malam karena dia pergi darimu. Apa yang salah dari langit malam? Dia tetap indah tanpa bintang."
"Tidak. Aku tidak membenci langit malam karena dia, tapi karena janjinya. Dia akan berjanji untuk muncul ketika awan bersahabat, tapi hingga saat ini dia masih tertutup awan. Apakah aku tidak boleh melihat dia lagi? Apa ada yang salah dariku? Dia yang membuat agar persahabatan kita tetap utuh, tapi dia pula yang menghancurkan kepercayaanku begitu saja." Ucapnya lagi yang kali ini air matanya ikut jatuh.

Aku mengusap air matanya dan menghela nafas panjang......
"KITA SAMA." Ucapanku itu membuatnya agak kebingungan. hal yang terjadi padanya sama halnya yang terjadi padaku.
"Maksudnya?"
"Hal yang terjadi padamu pun pernah aku rasakan dua tahun lalu di tempat ini. Bintang yang dulunya membuatku mencintai langit malam, hampir membuatku membenci langit malam. Tapi aku adalah laki-laki yang memegang janji sampai kapanpun. Akupun berfikir, aku tidak perlu mencampuri urusan cinta dan persahabatan, yang berlalu pun biarlah berlalu. Aku tak mau membenci malam, aku tak mau menghapus bintang. Aku tak perlu mempertahankan, tak perlu juga menghancurkan ikatan. Sampai kapanpun aku bisa menunggu sahabatku."
"Jadi, kamu akan tetap menunggu?"
"Ya menunggu, bagiku hanya ada pintu di depan. Banyak kesempatan dimasa depan yang bisa aku dapatkan, termasuk kesempatan mendapatkanmu saat ini. Aku mencintaimu!" Aku pandangi kedua bola matanya.
Dia tak menolak, tak juga berkata 'Ya'.
"Aku sadar darimu bahwa bintang tak akan pernah membenci malam, juga awan. Mereka bersinergi, berkompromi untuk melengkapi hari." Dia mengakhiri kata-katanya dengan senyuman.

Kepada : cinta baruku. Aku titipkan rahasia malam ini kepada bintang-bintang yang bersinar


8 komentar:

  1. Kereen.. ceritanya simple tapi diseimbangin sm bahasamu yg aduhai :3
    Bikin penasaran juga !! Master deh km nyok :3

    BalasHapus
  2. merinding sepanjang bacanya.... persahabatan dan cinta. syukurnya endingnya membahagiakan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya dah merinding, blog ini bukan blog hantu btw :v ini aku kerjain pas malam-malam juga mbak vit. pas juga nerima info lomba ini. terus yaudah mikir*. akhirnya, nemu ini. cinta dan persahabatan. :D

      Hapus
  3. "Cepat atau lambat hati seseorang akan berubah!"
    singkat. padat. dan sangat jelas. ngerasa takut kehilangan. ngerasa sakit ditinggalin. merasa kecewa dengan janji yang di khianati.
    "Jadi, kamu akan tetap menunggu?"
    keputusan yang berat tapi penantian tidak ada yang sia"
    hebat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih ka :) ayo ikutan juga lombanya :D

      Hapus
  4. apik bit....nggak kaya cinta-cintaan cengeng pada umumnya
    good job.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha :D thanks udah berkunjung jauh jauh dari jombang :)
      makasih :o , gue jadi tersipu maluu :o

      Hapus